STUDI KELAYAKAN BISNIS (Studi Kasus pada J.CO Donuts & Coffee Karawang)

ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS

(Studi Kasus pada J.CO Donuts & Coffee Karawang)

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Feasibility Study

Dosen : Bapak Irvan Y. Pardistya, SE., MM., Ak

logo

Disusun Oleh :

NAMA                                                 NPM

Budi Candra                                   1341173404281

Endang Sri Wahyuni                   1341173404265

Suhendi                                           1341173404026

Syifa Fahrunnisa                          1341173404279

PROGRAM STUDI STRATA SATU AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam Mata Kuliah Feasibility Study (Studi Kelayakan Bisnis)

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan serta bimbingan selama pengerjaan tugas ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Mata Kuliah Feasibility Study Bapak Irvan Y. Pardistya, SE., MM., Ak.

Kami menyadari masih banyak kekurangan di dalam penyelesaian tugas ini. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi para pembaca.

Sekian dan terima kasih.

Karawang,     Desember 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN

  • Latar Belakang…………………………………………………………………………………….. 1
  • Rumusan Masalah………………………………………………………………………………… 2
  • Tujuan Analisa…………………………………………………………………………………….. 2
  • Kegunaan Penelitian…………………………………………………………………………….. 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA dan KERANGKA BERPIKIR

  • Pengertian Studi Kelayakan Bisnis…………………………………………………………….. 4
  • Aspek-aspek di Dalam Studi Kelayakan Bisnis……………………………………………… 4
  • Kerangka Berpikir……………………………………………………………………………….. 20

BAB III METODELOGI ANALISA

  • MetodelogiAnalisa………………………………………………………………………………. 21
  • Teknik Pengumpula Data………………………………………………………………………..21
  • Teknik Analisa Data…………………………………………………………………………….. 21
  • Analisa Deskriptif……………………………………………………………………………….. 21
  • Studi Kasus……………………………………………………………………………………….. 22

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

  • Sejarah J.Co Donuts & Coffee …………………………………………………………………. 23
  • Hasil Analisa dan Pembahasan……………………………………………………………….. 25
  • Aspek Pasar……………………………………………………………………………………….. 25
  • Aspek Pemasaran………………………………………………………………………………… 30
  • Aspek Teknik dan Produksi……………………………………………………………………. 32
  • Aspek Manajemen……………………………………………………………………………….. 38
  • Aspek Manajemen SDM………………………………………………………………………… 39
  • Aspek Keuangan…………………………………………………………………………………. 40
  • Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik………………………………………………………….. 41
  • Aspek Hukum dan Lingkungan Hidup………………………………………………………. 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

  • Kesimpulan………………………………………………………………………………………. 49
  • Saran………………………………………………………………………………………………. 49

Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

            Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan perubahan gaya hidup yang cepat seperti yang terjadi di Indonesia, menyebabkan perubahan sehingga perusahaan harus secara terus menerus memantau pasar dan menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi. Pada era globalisasi, perusahaan terutama perusahaan industri makanan cepat saji (fast food) atau restoran food&beverage memikirkan kembali misi bisnis dan strategi pemasaran secara kritis. Hal ini disebabkan karena permintaan akan produk ini sangat tinggi, terutama pada era globalisasi seperti saat ini dengan gaya hidup yang semakin modern.

Sehingga banyak perusahaan seperti ini yang melakukan analisa studi kelayakan bisnis untuk melihat dan menganalisa dalam berbagai aspek sehingga dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada, dan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kelangsungan perusahaan. Restoran J.CO Donuts & Coffee saat ini merupakan salah satu restorant atau toko yang melayani dan meawarkan produk-produk donut dengan varian rasa yang beraneka ragam, dan produk lainnya seperti minuman coffee dan yogurt.

Di era globalisasi dengan perkembangan gaya hidup yang semakin modern, J.CO Donuts & Coffee harus melakukan berbagai inovasi varian produk yang ditawarkan dan varian rasa donut yang ada yang sesuai dengan keinginan konsumen sehingga dapat tetap diminati konsumen. Untuk mengetahui hambatan serta mendapatkan solusi yang tepat untuk mengadakan inovasi-inovasi baru perlu dilakukannya analisa studi kelayakan bisnis pada J.CO Donuts & Coffee Karawang agar didalam pengambilan keputusan inovasi baru tidak salah. Oleh karena hal tersebut diatas kami melakukan Analisa Studi Kelayakan Bisnis pada JCO Donut Karawang.

  • Rumusan Masalah

                   Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa        permasalahan sebagai berikut :

  1. Bagaimana analisa aspek pasar pada J.CO Donuts & Coffee?
  2. Bagaimana analisa aspek pemasaran pada J.CO Donuts & Coffee?
  3. Bagaimana analisa aspek teknik dan produksi pada J.CO Donuts & Coffee?
  4. Bagaimana analisa aspek manajemen pada J.CO Donuts & Coffee?
  5. Bagaimana analisa aspek manajemen sumber daya manusia pada J.CO Donuts & Coffee?
  6. Bagaimana analisa aspek keuangan pada J.CO Donuts & Coffee?
  7. Bagaimana analisa aspek ekonomi, sosial, dan politik pada J.CO Donuts & Coffee?
  8. Bagaimana analisa aspek hukum dan lingkungan hidup pada J.CO Donuts & Coffee?
  • Tujuan Analisa

                   Berdasarkan perumusan masalah maka penelitian ini bertujuan untuk :

  1. Untuk mengetahui analisa aspek pasar pada J.CO Donuts & Coffee
  2. Untuk mengetahui analisa aspek pemasaran pada J.CO Donuts & Coffee
  3. Untuk mengetahui analisa aspek teknik dan produksi pada J.CO Donuts & Coffee
  4. Untuk mengetahui analisa aspek manajemen pada J.CO Donuts & Coffee
  5. Untuk mengetahui analisa aspek manajemen dan sumber daya manusia pada J.CO Donuts & Coffee
  6. Untuk mengetahui analisa aspek keuangan pada J.CO Donuts & Coffee
  7. Untuk mengetahui analisa aspek ekonomi, sosial, dan politik pada J.CO Donuts & Coffee
  8. Untuk mengetahui analisa aspek hukum dan lingkungan hidup pada J.CO Donuts & Coffee

  Kegunaan Analisa

                   Analisia ini diharapkan dapat memberikan kegunaan yang baik, yaitu:

  1. Untuk Kegiatan Pembelajaran

Dengan dilakukannya analisa ini, dapat menjadikan kegiatan pembelajaran yang efektif mengenai analisa studi kelayakan bisnis suatu perusahaan

  1. Untuk Bahan Referensi

Dengan dilakukannya analisa ini, dapat menambah wawasan dan referensi dalam bisnis khususnya untuk penilaian studi kelayakan bisnis didalam perusahaan

  1. Untuk Perusahaan

Dengan dilakukannya analisa ini, dapat menjadian masukan dan acuan untuk analisa studi kelayakan bisis bagi perusahaan J.CO Donuts & Coffee

BAB II

KAJIAN PUSTAKA dan KERANGKA BERPIKIR

Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis yaitu penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan maksimum dalam waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru  (Husein Umar : 2003).

Menurut Subagyo (2008 : 6) Studi Kelayakan Bisnis adalah studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan sebuah usaha.

Menurut Yacob Ibrahim (2009 : 1) Studi Kelayakan Bisnis adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha/proyek.

Dari pengertian beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan bisnis adalah menganalisis faktor-faktor bisnis dalam menentukan rencana bisnis tersebut harus dilaksanakan, tidak dilaksanakan ataupun ditunda, dan untuk menilai kelayaka dalam pengembangan sebuah usaha. 

  • Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis terdiri dari beberapa aspek didalamnya yaitu, Aspek Pasar, Aspek Pemasaran, Aspek Teknis dan Operasi, Aspek Manajemen, Aspek Sumber Daya Manusia, Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik, Aspek Hukum dan Lingkungan Hidup, dan Aspek Keuangan. Didalam makalah hasil analisa ini, kami akan membahas mengenai hasil analisis dari semua aspek tersebut pada Prusahaan J.C.O Indonesia

  • Aspek Pasar

Menurut Umar (2005 : 35) pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga.

Menurut Stanton yang dikutip oleh Umar (2005 : 35) pasar merupakan temat kumpulan orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjankannya. Jadi ada tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar, yaitu orang denga keinginannya, daya belinya, serta tingkahlakunya dalam pembeliannya. Dari beberapa sumber diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasar adalah suatu tempat terjadinya pertemuaan antara kekuatan penawaran dan permintaan yang memiliki kebutuhan masing-masing yaitu antara pembeli dan penjual, sehingga terjadi kesepakatan jual beli antara keduanya.

Menurut Umar (2005 : 35) ada beberapa materi yang akan dibahas dalam aspek pasar ini, yaitu :

  1. Bentuk Pasar

Menurut Umar (2005 : 38) bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen dan sisi konsumen. Dari sisi produsen, pasar dapat dibedakan atas pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistis, oligopoli dan monopoli.

  • Pasar Persaingan Sempurna

Menurut Sadono Sukirno (2009 : 231), pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinnya. Menurut Gilarso (2007 : 171), Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah:

  • Banyak penjual/produsen dan banyak pembeli.
  • Barang yang diperjualbelikan sama/homogen.
  • Orang bebas masuk/keluar biadang usaha atau cabang industri yang bersangkutan
  • Persaingan disebut sempurna (perfect competition), apabila semua pihak benar-benar mengetahui keadaan pasar.
  • Pasar Monopoli.

Pasar Monopoli adalah sebuah bentuk pasar yang dikuasi oleh seorang penjual saja. Dalam hal ini tidak ada barang substitusi terhadap barang yang dijual oleh penjual tunggal tersebut, serta terdapat hambatan untuk masuknya pesaing dari luar.

Menurut Gilarso (2007 : 177), ciri-ciri pasar monopoli adalah:

  • Hanya ada satu produsen atau penjual yang menguasai seluruh atau sebagian besar suplai suatu barang atau jasa tertentu.
  • Barang/jasa yang dijual tidak ada penggantinya yang baik.
  • Pasaran atau bidang usaha yang bersangkutan tak dapat (sulit sekali) dimasuki pihak lain karena adanya entry barriers.
    • Pasar Persaingan Monopolistik.

Pasar ini merupakan bentuk campuran antara persaingan sempurna dengan monopoli, dikatakan mirip persaingan sempura karena ada kebebasan bagi perusahaan untuk masuk-keluar pasar, selain itu barang yang dijual pun tidak homogen. Oleh karena barang-barang yang heterogen itu dimiliki oleh beberapa perusahaan besar saja, pasar ini mirip dengan monopoli.

Menurut Gilarso (2007 : 189), ciri-ciri pasar monopolistik, yaitu:

  • Terdapat beberapa produsen/penjual: tidak banyak sekali, tetapi lebih dari satu-dua, yang masing-masing menguasai sebagian dari seluruh suplai.
  • Masing-masing menghasilkan barang yang sejenis, yang kurang lebih sama tetapi didiferensiasikan dalam hal nama/merek/cap dagang/kualitas/bentuk dan lain-lain, sehingga terlihat berbeda dari yang lain.
  • Produsen-produsen baru dapat memasuki bidang usaha yang bersangkutan meskipun tidak selalu mudah.
  • Pasar Oligopoli. 

Pasar Oligopoli adalah perluasan dari pasar monopoli. Dalam menentukan tingkat harga dan kuantitas produksi, karena pengaruh dari pesaing sangat terasa, tindakan atau aktivitas pesaing perlu dimasukkan dalam perhitungan.

Menurut Gilarso (2007 : 189), ciri-ciri pasar oligopoli adalah:

  • Produksi suatu barang atau jasa terkonsentrasi dalam dan didominasi oleh “hanya sedikit” perusahaan.
  • Timbulnya bentuk pasar oligopoli disebabkan karena proses produksi menuntut dipergunakannya teknologi modern yang mendorong kearah produksi besar-besaran.

Setelah dilihat dari sisi produsen, selanjutnya pasar akan dilihat dari sisi konsumen. Dari sisi konsumen, pasar dapat dibedakan atas empat bentuk, yaitu: pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual kembali (reseller) dan pasar pemerintah. Penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut:

  • Pasar konsumen: Pasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untuk dibisniskan).
  • Pasar Industri: Pasar ini adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk dijual maupun untuk disewakan (dipakai untuk diproses lebih lanjut).
  • Pasar Penjual kembali (reseller). Pasar ini adalah pasar yang terdiri dari perorangan dan organisasi yang biasanya disebut pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grosier, agent, dan retailer. Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka mendapatkan keuntungan.
  • Pasar Pemerintah. Pasar ini merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang atau jasa untuk membelanjakan tugas-tugas pemerintah, misalnya di sektor pendidikan, perhubungan, kesehatan dan lainnya.
  • Analisis aspek pasar dapat dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi dengan formula perhitungan :

Y = a + bx

a = ∑Y/n

b = ∑XY/∑X²

  • Aspek Pemasaran

Menurut Fuad, Christine. H, Nurlela, Sugiarto dan Paulus (2006 : 124), manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang bermanfaat dengan pembeli untuk mencapai tujuan organisasi.

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan penawaran  dan pertukaran produk/nilai dengan pihak lain.

Di dalam Studi Kelayakan Bisnis hal yang perlu diperhatikan dalam aspek pemasaran yaitu Strategi Pemasaran STP dan 4P yang meliputi :

  • STP (Segmentation-Targetting-Positioning)

        Beberapa aspek utama menurut Umar (2005:59) dalam mensegmentasikan pasar yaitu :

  • Segmentation

*Aspek Geografis : Komponen-komponennya adalah bangsa, kewarganegaraan, propinsi, kabupaten/kotamadya.

*Aspek Demografis : Komponen-komponennya adalah usia, tahap daur hidup, jenis kelamin, dan pendapatan.

*Aspek Psikografis : Komponen-komponennya adalah kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.

* Aspek Perilaku  : Komponen-komponennya adalah tingkat penggunaan kesempatan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli dan sikap.

  • Targetting

Kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix).

  • Positioning

Tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997).

  • 4P (Product, Price, Place, Promotion)

Menurut Umar (2005:70) terdapat 4 kebijakan pemasaran yang digunakan manajemen pemasaran yang lazim disebut bauran pemasaran (Marketing-Mix) atau 4P yang terdiri dari 4 komponen, yaitu:

  • Product (Produk): Barang atau jasa yang ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, per mintaan, pemakaian atau komisi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
  • Price (Harga): Sejumlah kompensasi (uang maupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa.
  • Place (Distribusi): Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampe ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen.
  • Promotion (Promosi): Promosi adalah kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan.
  • Aspek Teknik dan Produksi
  1. Aspek Teknik, Penentuan lokasi perusahaan didasarkan atas pertimbagan berikut:
  2. Dekat dengan sumber bahan baku yang akan diproduksi
  3. Dekat dengan sumber daya manusia
  4. Dekat dengan tarnsfortasi
  5. Lokasi sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah
  6. Insentif pajak
  7. Harga properti
  8. Biaya tenaga kerja
  9. Sumber permintaan produk
  10. Aspek Produksi

Pada dasarnya aspek ini dapat dibagi kedalam tiga bagian utama, yakni:

  1. Penentuan produk yang akan diproduksi dan bagaimana memproduksinya. Rancangan produk adalah suatu proses yang melibatkan semua bagian di perusahaan, karena produk itu akan dipasarkan kekonsumen dan juga mempengaruhi harga dan biaya produksi. Dengan produk yang sudah disetujui dan mau diluncurkan, akan ditentukan keperluan material perunit, harga material perunit, kapasitas sumber daya manusia yang diperlukan, cara penjualan, harga dan keuntungan yang akan didapat.
  2. Lokasi produksi yang akan digunakan dan layout

Penentuan lokasi merupakan hal yang sangat penting untuk diprtimbangkan dengan baik dan mendalam dengan memperhatikan sumber daya yang mau dipakai baik sumber daya bahan baku, sumber daya manusia, transfortasi, dampak terhadap lingkungan sekitar, dan lainnya.

  1. Hambatan-hambatan yang perlu diperhatikan dalam menjalankan produksi
  • Aspek Manajemen

Menurut Griffin dan Edbert (2007 : 166), manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber daya financial, manusia serta informasi suatu perusahaan untuk mencapai sasarannya.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 168), fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Planning (Perencanaan): Perencanaan adalah proses menentukan arah yang akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan. Dalam proses ini ditentukan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana melakukannya serta dengan car apa hal tersebut dilaksanakan.
  2. Organizing(Pengorganisasian): Pengorganisasian adalah proses mengelompokkan kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam unit- Tujuannya adalah supaya tertata dengan jelas antara tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan kerja dengan sebaik mungkin dalam bidangnya masing-masing.
  3. Actuating(Pelaksanaan): Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses untuk menjalankan kegiatan atau pekerjaan dalam organisasi. Dalam menjalankan organisasi para manajer harus menggerakkan bawahnnya (para karyawan) untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan dengan cara memimpin, memberi perintah, memberi petunjuk dan memberi motivasi.
  4. Controlling(Pengawasan): Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses tersebut terjadi penyimpangan, maka akan segera dikendalikan.
  • Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

Analisis aspek manajemen sumber daya manusia dapat digambarkan sebagai berikut (Subagyo, 2007 : 159):

  1. Job Analysis, yaitu menganalisis jabatan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu.
  2. Job specification, yaitu menentukan persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan untuk mengisi suatu jabatan.
  3. Mendesain struktur organisasi, yaitu menyusun struktur organisasi yang menggambarkan jenjang manajemen, kedudukan jabatan dan struktur pertanggungjawaban.
  4. Job Descripion, yaitu uraian pekerjaan yang menjelaskan tentang pekerjaan teknis anggota organisasi yang menjabat pekerjaan tertentu.
  5. Mendesain sistem kompensasi, yaitu menguraikan struktur penggajian secara lengkap untuk semua jabatan dalam pekerjaan berdasarkan garis structural dan fungsional.
  6. Sistem pengembangan karyawan, yaitu menyusun rencana pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan ketrampilan, pengetahuan, produktifitas dan kinerja karyawan secara keseluruhan.
  • Aspek Keuangan

Menurut Fuad, Christine. Nurlela, Sugiarto dan Paulus (2006 : 222), Manajemen keuangan adalah aktivitas yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian perolehan serta pendistribusian asset-asset keuangan perusahaan.

Menurut Kasmir dan Jakfar (2012, pb90), penilaian dalam aspek keuangan meliputi hal-hal seperti:

  • Sumber-sumber dana yang akan diperoleh
  • Kebutuhan biaya investasi
  • Estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang akan dikeluarkan selama umur investasi.
  • Proyeksi neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa periode ke depan.
  • Kriteria penilai investasi.
  • Rasio keungan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan.

Tujuan menganalisis aspek keuangan dari studi kelayakan bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek dapat berkembang terus. Terdapat empat metode sebagai bahan pertimbangan untuk dipakai dalam penilaian arus kas dari investasi, yaitu:

  • Periode pengembalian (PBP).
  • Nilai tunai netto (NPV)
  • Internal Rate of Return (IRR)
  • Profitability Indeks (PI)
  • Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik
  1. Aspek Ekonomi

     Cukup banyak data makroekonomi yang tersebar di berbagai media yang secara langsung maupun tidak langsung dapat dimanfaatkan perusahaan. Data makroekonomi tersebut banyak yang dapat dijadikan sebagai indikator ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis, misalnya: PDB, investasi, inflasi, kurs valas, APBN, dan sebagainya. Selain menjadikan fakta makroekonomi sebagai input dalam studi kelayakan bisnis, hendaknya perlu dikaji imbal-baliknya, yaitu bahwa bisnis yang direncanakan hendaknya bermanfaat bagi pihak lain.

  • Sisi Rencana Pembangunan Nasional

Analisis manfaat proyek ditinjau dari sisi ini, dimaksudkan agar proyek dapat:

  • Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat;
  • Menggunakan sumber daya lokal;
  • Menghasilkan dan menghemat devisa;
  • Menumbuhkan industri lain;
  • Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan;
  • Menambah pendapatan nasional.
  • Hambatan – Hambatan di dalam Ekonomi
  • Kebijakan Bisnis dari Pemerintah
  • Pertumbuhan Penduduk
  • Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita
  • Investasi dari Pihak Lain
  • Pertumbuhan Industri
  • Kurs Valuta Asing
  • Kredit Perbankan
  • Anggaran Pemerintah
  • Penganggaran Pemerintah
  • Perdagangan Luar Negeri
  • Neraca Pembayaran
  1. Aspek Sosial
  • Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan suatu hubungan antaara masyarakat dengan perusahaan dimana perusahaan atau organisasi sebagai lemabaga sosial

  • Perubahan Kondisi Sosial yang Kompleks

Pemecatan karyawan karena berbagai alasan merupakan hal yang biasa pada masa lalu. Kini, tindakan seperti itu hanya akan mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam sistem sosial yang kompleks dalam perusahaan.

  • Perubahan Dalam Mayarakat Pluralistics

       Masyrakat Pluralistics adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mendapatkan harapan-harapan sosial, ekonomi dan politik. Masing-masing kelompok berusaha

  1. Aspek Politik

     Pengertian politik menurut definisi Prof. Meriam Budhiarjo, adalah macam-macam kegiatan yang menyangkut penentuan tujuan-tujuan  dan pelaksanaan tujuan itu.

  1. Isu strategis
  2. Penyelengaraan Pemerintahan
  3. Kerjasama Pemerintah
  • Pengaruh Aspek Politik

Aspek politik pemerintah secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh kepada dunia bisnis. Makin kacau kondisi politik suatu daerah atau negara akan berdampak makin kacau pula dunia bisnis di daerah atau negara tersebut, begitu pula sebaliknya.

  • Aspek Hukum dan Lingkungan Hidup
  1. Aspek Hukum

     Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 24), untuk memulai studi kelayakan suatu usaha pada umumnya dimulai dari aspek hukum, walaupun banyak pula yang melakukan aspek lain. Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Penelitian keabsahan dokumen dapat dilakukan sesuai dengan prosedur lembaga yang mengeluarkan dan mengesahkan dokumen yang bersangkutan. Aspek ini penting karena sebelum usaha tersebut dijalankan, semua prosedur berkaitan dengan izin-izin atau berbagai persyaratan telah dipenuhi terlebih dahulu. Secara umum dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek hukum ini sebagai berikut (Kasmir dan Jakfar, 2012 : 34)

  • Bentuk Badan Usaha, Ada beberapa jenis badan hukum yang lazim di Indonesia, misalnya Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), koperasi yayasan, Firma (Fa), dan lain-lainnya. Kebanyakan perusahaan yang akan melakukan suatu investasi merupakan perusahaan besar, baik dari segi modal maupun jangkauan usahanya.
  • Bukti Diri, Kartu identitas diri para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan setempat yang dikenal dengan nama Kartu Tanda Penduduk (KTP)
  • Tanda Daftar Perusahaan, Setiap perusahaan yang beroperasi di Indonesia, haruslah membuat surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang usahanya masing-masing.
  • Nomor Pokok Wajib Pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak merupakan hal yang penting diteliti. Pengurusan NPWP juga dilakukan bersamaan dengan pengajuan akta notaries ke Departemen Kehakiman. Pentingnya NPWP adar setiap usaha yang dijalankan nantinya akan memberikan penghasilan kepada pemerintah sesuai dengan Undang Undang Dasar negara Indonesia.
  • Izin-izin Perusahaan, Izin-izin perdagangan meliputi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU).
  1. Aspek Lingkungan
    • Aspek Lingkungan Industri

Umar (2005 : 268) dalam bukunya mengutip competitive strategy yang dikemukakan oleh Michael E Porter, dimana konsep tersebut menganalisis persaingan bisnis berdasarkan 5 aspek utama yang disebut sebagai Lima Kekuatan Bersaing.

  • Persaingan di Antara Perusahaan Sejenis: Persaingan antara perusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil jika mereka memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Perubahan strategi oleh satu perusahaan mungkin akan mendapatkan serangan balasan seperti menurunkan harga, meningkatkan kualitas, menambahkan fitur, menyediakan jasa, memperpanjang garansi, meningkatkan iklan, dan pembaharuan kemasan. Menurut Porter yang dikutip Umar (2005,p270), tingkat persaingan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
  • Jumlah Kompetitor
  • Tingkat Pertumbuhan Industri
  • Karakteristik Produk
  • Biaya Tetap yang Besar
  • Kapasitas
  • Hambatan Keluar
  • Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru: Pendatang baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru, inovasi baru, modal baru, pemasaran yang baru, keinginan mendapatkan pangsa pasar. Akibatnya, harga dapat menjadi turun atau biaya membengkak sehingga mengurangi profitabilitas. Ancaman masuknya pendatang baru bergantung pada rintangan masuk dan reaksi pesaing yang sudah ada dalam mengantisipasi pendatang baru. Jika hambatan besar atau pendatang dan pendatang baru merasakan kesulitan bersaing terhadap pesaing yang telah ada maka ancaman dari pendatang baru akan rendah. Menurut Umar (2005,p268) terdapat faktor-faktor yang dapat menghambat masuknya pendatang baru ke dalam industri, sebagai berikut:
  • Skala Ekonomi
  • Diferensiasi Produk
  • Kecukupan Modal
  • Biaya Peralihan
  • Akses ke Saluran Distribusi
  • Ketidakunggulan Biaya Independen
  • Peraturan Pemerintah
  • Potensi Pengembangan Produk Substitusi: Persaingan tidak hanya terjadi di perusahaan yang menghasilkan produk sejenis namun perusahaan juga bersaing dengan perusahaan yang menghasilkan produk pengganti. Produk pengganti membatasi laba potensial dari industri dengan menetapkan harga maksimum yang dapat diberikan oleh perusahaan dalam industri. Semakin menarik alternatif harga yang ditawarkan oleh produk pengganti, semakin ketat pembatasan laba industri. Produk pengganti seringkali timbul dengan cepat ketika suatu perkembangan meningkatkan persaingan di industri mereka, dan menyebabkan penurunan harga atau perbaikan kinerja.
  • Kekuatan Tawar-menawar Pemasok: Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawarnya terhadap para peserta industri, dengan menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk yang ditawarkan, hal ini memberikan kekuatan pada pemasok untuk menaikan harga. Namun bila banyak pemasok untuk suatu jenis barang, maka biasanya daya tawar pemasok semakin kecil. Menurut Umar (2005,p272), pemasok akan kuat apabila beberapa kondisi berikut :
  • Jumlah pemasok sedikit
  • Produk/pelayanan yang ada adalah unk dan mampu menciptakan switching cost yang besar.
  • Tidak tersedia produk subtitusi.
  • Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama dihasilkan perusahaan.
  • Perusahaan hanya membeli dalm jumlah yang kecil dari pemasok.
  • Kekuatan Tawar-menawar Pembeli: Pembeli bersaing dengan industri dengan memaksa harga turun, tawarmenawar terhadap mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik, serta berperan sebagai pesaing. Kekuatan dari tiap-tiap pembeli yang penting dalam indsutri tergantung pada sejumlah karakteristik situasi pasarnya pada kepentingan relatif pembeliannya dari industri yang bersangkutan dibandingkan dengan keseluruhan bisnis pembeli tersebut. Menurut Umar (2005, p272), ada beberapa kondisi yang dapat memperkuat tawar menawar pembeli, yaitu :
  • Pembeli membeli dengan jumlah besar
  • Pembeli mampu memproduksi produk yang diperlukan
  • Sifat produk tidak terdiferensiasi dan banyak pemasok
  • Pembeli mempunyai tingkat profitabilitas yang rendah, sehinga sensitif terhadap harga dan diferensiasi servis.
  • Produk perusahaan tidak terlalu penting bagi pembel, sehingga pembeli dengan mudah mencari subsitusinya
    • Aspek Lingkungan Hidup

Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena adanya suatu proyek tersebut:

  • Dari sisi budaya, Mengkaji tentang dampak keberadaan proyek terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.
  • Dari sudut ekonomi, Apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income per capita penduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR.
  • Dan dari segi sosial, Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin ramai, lalu lintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi, penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.
  • Kerangka Berpikir

         sssssssss

BAB III

METODELOGI ANALISA

 Metodelogi Analisa

Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Komarudin analisa adalah suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda dari setiap komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam suatu keseluruhan yang terpadu.

Dapat disimpulkan bahwa Metode Analisa adalah suatu metode yang dilakukan untuk memecahkan masalah atau menguraikan komponen menjadi lebih detail.            

  • Teknik Pengumpulan Data

Dalam analisa ini, kami menggunakan teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan. Studi kepustakaan yaitu, Penulis mencari dan membaca referensi melalui buku, jurnal dan literatur lainnya, serta sumber dari internet yang berkaitan dengan materi untuk penulisan analisa ini. Menurut Kartini Kartono (1986: 28) dalam buku Pengantar Metodologi Research  Sosial mengemukakan bahwa tujuan penelitian perpustakaan adalah untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam material yang ada di perpustakaan, hasilnya dijadikan fungsi dasar dan alat utama bagi praktek penelitian di lapangan. 

  • Teknik Analisa Data

Dalam analisa ini teknik analisis data yang digunakan adalah :

  • Analisa Deskriptif

Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui tentang aspek pasar, aspek pemasaran, aspek teknik dan produksi, aspek manajemen, aspek manajemen sumber daya manusia, aspek ekonomi, aspek sosial dan politik, aspek keuangan, dan aspek lingkungan hidup yang ada pada J.CO Donuts & Coffee. Dengan memperhatikan tujuan tersebut, teknik analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif.

Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Berdasarkan penelitian tersebut, tujuan dari penelitian deskriptif adalah membuat dekripsi atau gambaran secara sistematis, factual dan akurat, mengenai fakta-fakta,sifat-sifat dan hubungan antara fenomena yang diselidiki yang dilakukan dengan cara memahami kenyataan yang ada dan membandingkan serta dapat diambil kesimpulan. Selain itu analisis statistika deskriptif ini memiliki tujuan untuk memberikan gambaran (deskripsi) mengenai suatu data agar data yang tersaji menjadi mudah dipahami dan informatif bagiorang yang membacanya.

  • Studi Kasus

Penelitian studi kasus memusatkan diri secara intensive terhadap satu objek tertentu, dengan cara mempelajari sebagai suatu kasus. Berbagai unit sosial seperti seorang murid menunjukkan kelainan, sebuah kelompok keluarga, sebuah kelompok anak nakal, sebuah desa, sebuah lembaga sosial dan lain-lain dapat diselidiki secara intensive, baik secara menyeluruh maupun mengenai aspek-aspek tertentu yang mendapat perhatian khusus. (Zulnaidi, 2007: 13).

Pada analisa ini studi kasus berfokus pada objek J.CO Donuts & Coffee yang ada di Mall Karawang Centra Plaza (KCP), yaitu untuk mengetahui aspek pasar, aspek pemasaran, aspek teknik dan produksi, aspek manajemen, aspek manajemen sumber daya manusia, aspek ekonomi, aspek sosial dan politik, aspek keuangan, dan aspek lingkungan hidup didalam J.CO Donuts & Coffee tersebut.

 BAB IV

HASIL ANALISA dan PEMBAHASAN

 

  • Sejarah J.C.O Donuts & Coffee
  1. Jco Donuts & Coffee atau lebih dikenal dengan sebutan JCO merupakan salah satu anak perusahaan Johnny Andrean Group yang bergerak dibidang food & beverage, yang didirikan oleh Johnny Andrean, pada tanggal 26 Juni 2005, berpusat di Jalan Meruya Selatan 68, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

JCO diilhami dari donat USA. Beliau yang sering melakukan perjalanan bisnis ke USA, mendapatkan kesempatan menikmati berbagai jenis donat dengan rasa dan keunikan yang berbeda. Pada mulanya, beliau ingin membeli waralaba suatu jaringan pemasaran donat USA, tetapi beliau mendapatkan beberapa keterbatasan pada produknya. Keterbatasan itu ada pada bahan baku dan kelemahan dalam pengendalian kualitas.

Dengan demikian Johnny Andrean memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli francise donat dari USA. Beliau memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada mutu bahan baku dan proses produksi.

Pada 26 Juni 2005, JCO mulai beroperasi pertama kali di Supermal Karawaci, Tangerang dan kemudian membuka outlet sebanyak-banyaknya. Dalam waktu setahun, JCO telah punya 16 buah gerai dengan 450-an orang karyawan untuk gerai saja. Tujuh gerai terdapat di Jakarta dan sisanya di Bandung, Surabaya, Makassar, dan Pekanbaru.

Demikian pula dengan jumlah karyawan yang bekerja pada PT. Jco Donuts & Coffee pada awal berdirinya terdapat 10 orang, pada akhir tahun 2010 lebih dari 5.000 orang karyawan dipekerjakan, dan perkembangan terakhir menginformasikan bahwa hingga pertengahan tahun 2011 ini lebih dari 7.000 orang bekerja pada perusahaan tersebut. Meskipun terhitung perusahaan pemula Jco sudah banyak diminati oleh masyarakat, jika dilihat dari antrian customer di setiap toko Jco.

Dari tahun ke tahun perusahaan ini terus semakin berkembang menjadi salah satu perusahaan food & beverage yang terkemuka di Indonesia. Meskipun terhitung perusahaan baru, banyak perkembangan yang terjadi pada perusahaan ini dari awal berdiri hingga sekarang. Pada awal tahun 2011 Jco memperbesar perusahaan ke luar negeri yaitu Malaysia dan Singapura, serta di China pada awal tahun 2010. Pada awalnya perusahaan ini hanya mempunyai satu toko yaitu di Supermall Karawaci, Tangerang atau dengan disebut KCI, memasuki keenam tahun berdirinya perusahaan ini kini telah mempunyai 103 toko yang tersebar di Indonesia dan luar negeri, diantaranya : 83 toko di Indonesia, 18 toko di Malaysia, 3 toko di Singapura dan 1 toko di China.

Masing-masing donat dinamai secara kreatif berdasarkan topping dan rasa. Hal ini menciptakan suatu keunikan dan mudah untuk diingat, sebagai contoh, Chees Me Up adalah nama untuk donat dengan keju leleh di lapisan atas. Tira Miss U adalah nama untuk donat dengan topping tiramisu.

  1. Visi:

-Membentuk J.CO Donuts & Coffees & Coffee sebagai International Premium Donuts and Coffee Brand terkemuka

-Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffee brand

-Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat dalam meraih cita-cita mereka.

  1. Misi:

-Menyediakan kualitas premium donat dan kopi Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita

-Menempatkan pelanggan sebagai prioritas

-Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan sungguh-sungguh

-Menyediakan tempat yang sempurna untuk bersantai

-Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan bermartabat

  • PRODUK J.CO Donuts & Coffee, yaitu :

J.CO Donuts & Coffees & Coffee hadir di tengah masyarakat dengan beberapa jenis produk yang ditawarkan. Produk-produk yang dimaksud meliputi donat, kopi, cokelat, serta produk terbarunya, yogurt. Setiap donat diberi nama kreatif sesuai dengan topping dan rasa. Ini menciptakan sebuah keunikan dan mudah mengingat nama, Sebagai contoh, Cheese Me Up adalah nama untuk donat dengan keju meleleh di atas. Tira Miss U adalah nama dari donat dengan topping tiramisu.

Berikut nama-nama produk yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffees & Coffee: Hazel Dazzle, Glazzy, Alcapone, Coco Loco, Cheese Me Up, Miss Green T, Why Nut, JCrown Oreo, Da Vin Cheez, Mona Pisa, Heaven Berry, Forest Glam, J.CO Praline, J.CO Yogurt, Choco Forest Freeze, J.Pops, dan masih banyak lagi.

  • Hasil Analisa
  • Aspek Pasar

Seiring dengan pertmbahan penduduk di kota karawang, mempengaruhi pula terhadap konsumsi akan suatau makanan yaitu permintaan terhada produk Donut yang di produksi oleh J.CO Donuts & Coffee. Berikut grafik kependudukan Kota Karawang dari data BPS yang salah satunya digunakan untuk menentukan pasar khususnya pasar food&beverage J.CO Donuts & Coffee Karawang, sebagai berikut:

PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA KARAWANG TAHUN 2011-2016

asd.JPG

 

Berikut adalah Angka jumlah pertumbuhan penduduk Kota Karawang tahun 2011 sampai dengan 2016:

Tahun Jumlah Penduduk
2011 2172289
2012 2199394
2013 2225383
2014 2250120
2015 2273579
2016 2295778

10 BESAR JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

DI KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2015

Kecamatan Jumlah Penduduk
Karawang Barat 164411
Klari 164275
Telukjambe Timur 135274
Kotabaru 126593
Karawang Timur 124778
Cikampek 113174
Rengasdengklok 110502
Batujaya 79646
Cilamaya Wetan 79675
Jatisari 76144

asf.JPG

Berikut adalah grafik dari data diatas, sekaligus menunjukan lokasi kecamatan dimana J.CO Donuts & Karawang berlokasi :

Kecamatan Lokasi J.CO Douts&Coffee

Di Karawang

Dengan bertambahnya penduduk kabupaten karawang dari tahun ke tahun yang telah diperlihatkan pada tabel sebelumnya, maka begitu pula kebutuhan akan konsumsi terhadap makanan pun menjadi meningkat. Hal ini tentu saja mempengaruhi J.CO Donuts & Coffe yang merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan produk makanan yaitu donat.

Selain itu, di era globalisasi ini perkembang dunia usaha pun semakin beraneka ragam, banyak restorant atau toko makanan yang mengeluarkan inovasi-inovasi terhadap produk makanan yang ditawarkan. Hal ini juga berlaku terhadap J.CO Donuts & Coffe yang terletak di Mall Karawang Centra Plaza. J.CO Donuts & Coffe menawarkan produk Donut dengan berbagai macam varian rasa dan diberi nama-nama yang unik sesuai dengan rasa atau toping dari donat tersebut.

Respon positif dari penduduk karawang membuat produk tersebut semakin banyak diminati, sehingga pada akhirnya banyak permintaan yang harus dipenuhi oleh pihak J.CO. Untuk tetap memenuhi permintaan konsumen, perlu dilakukan analisa aspek pasar untuk dapat memperkirakan jumlah permintaan yang akan datang, sehingga pihak J.CO tetap bisa memenuhi permintaan konsumen.

Maka dari itu, dilakukan analisa aspek pasar menngunakan analisis regresi untuk mengetahui tingkat permintaan/penjualan tehadap produk donut ditahun yang akan datang.

Analsisi Regresi :

Tahun Y X X.Y
2012 235.000 -2 4 (470.000)
2013 260.000 -1 1 (260.000)
2014 220.000 0 0
2015 275.000 1 1 275.000
2016 315.000 2 4 630.000
1.305.000     175.000
  • Y = a + bx
  • Y = 261.000 + 17.500x
  • Y₂₀₁₇ = 261.000 + 17.500 (3)

Y₂₀₁₇ = 261.000 + 52.500

Y₂₀₁₇ = 313.500

Jadi, Pada tahun 2017 diperkirakan penjualan produk Donat mencapai angka 313.500 pcs, Apabila dihitung perbulan maka menjadi

a = 261.000/12 = 21.750

b = 17.500/12 = 1.458

  • Y₂₀₁₇ perbulan = 21.750 + 1.458 (3)

Y₂₀₁₇ perbulan = 21.750 + 4.374

Y₂₀₁₇ perbulan = 26.124

Jadi, rata-rata perbulan Pada tahun 2017 diperkirakan penjualan produk Donat mencapai angka 26.124 pcs

Berikut adalah grafik perkiraan penjualan donat samapi tahun 2017 :

asr.JPG

Jadi kesimpulan dari perbandingan antara jumlah penduduk di Kabupaten Karawang dengan jumlah data penjualan selama 5 tahun terakhir, pencapaian penjualan produk sebenarnya masih belum maksimal. Diliat dari perkiraan penjualan tahun 2017 yang mengalami penuunan dari tahun 2016 saat ini. Hal ini bisa saha dipengaruhi oleh  banyak bermunculannya usaha yang sejenis seperti J.CO Donuts & Coffee yaitu Mokko Donuts & Coffee, Dunkin Donuts, sehingga tingkat persaingan pun semakin ketat. Oleh karena itu perlu dilakukan inovasi varian rasa baru produk donut agar konsumen tidak menjadi bosan dengan rasa yang sudah ada.  

  • Aspek Pemasaran

Nama perusahaan       : J.CO Donuts & Coffee

Jenis perusahaan        : Perusahaan Dagang

Jenis Produk                : Dunnut J.co

  • Analisis STP
  1. Segmentasi

Usia 5-55 tahun, kalangan menegah keatas.

  1. Targetting :

Target utama JCO adalah segmen menengah – atas dengan gaya hidup dinamis, muda, plus modern. Anak muda yang baru mulai kerja dan memiliki tingkat konsumsi yang tinggi serta mencari gaya hidup, dan keluarga yang usia anggota keluarga kurang dari 55 tahun. Ini dapat dilihat dari desain kedai J.CO Donuts & Coffee dan kemasan produknya yang berwarna cerah tapi tidak norak dan sesuai dengan kalangan konsumen menengah ke atas. Dengan kata lain target J.CO Donuts & Coffee adalah Pelajar, Mahasiswa, Karyawan/Pekerja

  1. Positioning :

Posisi J.CO Donuts & Coffee saat ini dipasaran adalah market leader, karena saat ini J.CO Donuts & COffee sebagai perusahaan donat nomor satu di Indonesia, Hal ini diarasa tidak berlebihan karena mengingat bahwa saat ini jika konsumen ingin makan donat sambil duduk-duduk santai maka J.CO Donuts & Coffee menjadi salah satu alternative pilihan mereka. Selain itu J.CO Donuts & Coffee juga menjadi snack favourite keluarga dari anak-anak sampai orang dewasa pun suka dengan donut dari J.CO Donuts & Coffee

J.CO Donuts & Coffee tidak dapat dikatakan sebagai market pioneer karena J.CO Donuts & Coffee bukan merupakan perusahaan yang menjual donat pertama kali. Meskipun J.CO Donuts & Coffee bukan yang pertama, tetapi J.CO Donuts & Coffee dapat menjadi yang paling unggul jika di bandingkan dengan pesaing- pesaingnya. Intinya, positioning J.CO Donuts & Coffee adalah Donat favourite keluarga dari anak-anak sampai orang dewasa.

  • Analisis 4P
    • Product
  1. Memiliki rasa yang manis
  2. Memiliki varian rasa dan topping yang berbeda
  3. Penamaan produk sesuai dengan topping atau varian rasa yang ada pada donat
  • Price

Harga Rp 7.000/pcs

  • Place
  1. Terletak di Lantai dasar Mall Karawang Central Plaza
  2. Tempat yang memiliki fasilitas yang banyak dan nyaman membuat konsumennya betah untuk berlama-lama duduk santai di J.CO Donuts & Coffee dan disediakan wifi dengan dekorasi tempat warna yang bagus sehingga bagus untuk selfie khususnya bagi konsumen anak remaja.
  • Promotion

Website yang dimiliki jco juga sebagai bagian promotionnya kita bisa liat menu dan list harga dari product jco serta picture yang menarik dan jco mempunyai banyak cabang di mall Indonesia .

J.co mempunyai website khusus yaitu www.jcodonuts.com yang menyediakan beragam menu-menu didalamnya dengan konten yang lengkap untuk menjawab rasa penasaran para penyuka J.co serta design web yang sangat menarik. J.co juga mempunya akun twitter untuk media promosi yang sangat inovatif dan praktis @JcoIndonesia di akun ini menyediakan jasa delivery untuk j.cool yogurt dan delivery donuts juga tentunya, selain memudahkan kostumer untuk mengetahui produk terbaru dari J.co. 

  • Aspek Teknik dan Produksi
  1. Aspek Teknik
  • Building Layout

256.JPG

Keterangan :

  1. Konsumen memilih donat yang akan dibeli secara sendiri, kemudian membawa donat yang telah dipilih tersebut ke kasir dan kemudian mebayarnya.
  2. terdapat ruang duduk untuk menikmati donat ditempat sambil bersantai bersama teman atau keluarga.
  • Ground Layout

ass

Keterangan :

Lokasi J.CO Donuts & Coffee terletak di lantai dasar Mall Karawang Central Plaza, dekat dengan akses keluar masuk Mall KCP sehingga banyak dilewati pngunjung mall kcp, selain itu Mall KCP terletak di bagian pusat kota Karawang, memiliki akses jalan yang selalu dipadati oleh pengunjung dari pengguna jalan kaki hingga pengguna kendaraan pribadi maupun umum.

  • Langkah-langkah membuat DONUT J.CO

Bahan Pertama:

  • 850 gram tepung. Pilih terigu merek Cakra atau pun Komachi atau terigu jepang.
  • 10 gram garam halus
  • 11 gram dari ragi instant
  • 600 ml air

Bahan Kedua:

  • 200 gram tepung terigu (gunakan yang sama dengan di atas)
  • 125 gram  mentega putih atau shortening
  • 60 gram susu yang berbentuk bubuk
  • 100 gram telur ayam broiler
  • 125 gram gula pasir kasar
  • 10 gram garam

Langkah cara membuat donat J.CO yang lembut:

  1. Awalnya, campur dan aduk dulu bahan yang pertama disebut sampai betul-betul rata. Jika sudah, tinggal diamkan kurang lebih 1,5 jam sambil ditutupi dengan kain atau plastik mika. Nantinya ini akan dijadikan sebagai biangnya.
  2. Adonan pertama yang sudah didiamkan di atas kemudian dicampur dengan bahan B (yang belum diolah), nah pada tahap ini, agar resep bikin donat J.CO yang dibuat bisa lembut dan empuk maka harus diuleni hingga betul-betul kalis, lakukan kurang lebih 15 menit atau kurang, tergantung tampilan adonannya. Setelah itu, diamkan sekitar 15 menit lagi dalam tempat yang ditutup dengan plastik agar mudah mengembang.
  3. Selanjutnya, gunakan gulungan kue mentega untuk menggilas adonan kue donat tersebut hingga didapatkan ketebalan kira-kira 1 cm. Nah tinggal cetak dengan cetakan donat yang sudah kita terangkan. Setelah itu diamkan lagi selama 10 menit.
  4. Jika ukurannya sudah terlihat lebih besar dari sebelumnya (tidak perlu terlalu besar karena biasanya setelah digoreng akan bertambah lagi ukurannya), tinggal goreng dengan menggunakan minyak yang lebih kental/padat dan dengan api yang kecil agar matangnya sempurna. Tinggal bolak balik hingga terlihat kuning kecoklatan.
  5. Tiriskan, beri aneka variasi topping sesuai seleramu dan kue donat J.CO siap dihidangkan.
  6. Aspek Produksi
    • Biaya Bahan Baku
Biaya Bahan Baku
No Keterangan Harga/kg Kebutuhan Total Harga
1 Tepung Terigu  Rp  30.000 20kg  Rp                  600.000
2 Mentega  Rp  30.000 10kg  Rp                  300.000
3 Susu Bubuk  Rp  30.000 5kg  Rp                  150.000
4 Telur  Rp  25.000 15kg  Rp                  375.000
5 Gula Pasir  Rp  15.000 25kg  Rp                  375.000
6 Garam  Rp  10.000 1kg  Rp                     10.000
Total per hari  Rp               1.810.000
Total per bulan  Rp            54.300.000
  • Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
No Keterangan Gaji/bulan
1 4 Bagian Produksi @ Rp 4500000  Rp             18.000.000
2 Bagian Operasional  Rp               3.500.000
Total  Rp             21.500.000
  • Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (BTKTL)
No Keterangan Gaji/bulan
1 Bagian Keuangan/Cashier Leader  Rp               6.000.000
2 4 Bagian Crew @ Rp 3000000  Rp             12.000.000
3 Bagian Frontliner  Rp               2.750.000
Total  Rp             20.750.000
  • Biaya Operasional Pabrik Tetap
Biaya Operasional Pabrik (BOP) Tetap
No Keterangan Jumlah
1 Biaya Pemeliharaan Peralatan  Rp                   500.000
2 Coklat Batang  Rp               7.500.000
3 Keju Batang  Rp               4.500.000
4 Coklat Putih Batang  Rp               9.000.000
5 Kacang  Rp               4.500.000
6 Seres  Rp               4.500.000
7 Strawberry  Rp             18.000.000
Total  Rp             48.500.000
  • Biaya Operasional Pabrik Variable
Biaya Operasional Pabrik (BOP) Variable
No Keterangan Jumlah
1 Listrik  Rp               6.000.000
2 Air  Rp               1.500.000
3 Telepon  Rp                   750.000
4 Bensin  Rp                   500.000
Total  Rp               8.750.000

 

  • HPP dengan Metode Full Costing
HPP dengan Metode Full Costing
Keterangan Jumlah
Biaya Bahan Baku  Rp           54.300.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung  Rp           21.500.000
BOP Variabel  Rp             8.750.000
BOP Tetap  Rp           48.500.000
Total HPP  Rp        133.050.000

 

  • HPP dengan Meode Variable Costing
HPP dengan Metode Variable Costing
Keterangan Jumlah
Biaya Bahan Baku  Rp           54.300.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung  Rp           21.500.000
BOP Variable  Rp             8.750.000
Total HPP  Rp           84.550.000

 

  • Analisa BEP

Diketahui

Fixed Cost : Rp 48.500.000

Variable Cost(BBB,BOP Variable,BTK) : Rp 105.300.000

S (Price*Penjualan) : Rp 7.000* 27000= Rp 189.000.000

Price : Rp 7.000

  1. BEP Rupiah

48.500.000

BEP =   1- 105.300.000

189.000.000

BEP = 48.500.000

0,442857142

BEP = Rp 109.516.129 = Rp 109.500.000/bulan

Jadi untuk

  1. BEP Unit

BEP =   48.500.000

7.000-3.900

BEP = 15.600 unit donat perbulan atau 500 unit donat perhari 

4.2.4 Aspek Manajemen

  • STRUKTUR ORGANISASI J.CO Donuts & Coffee Karawang
    ASE.jpg
  • Pembagian Jam Kerja (SHIFTING)

     Dalam pembagian jam kerja J.CO Donuts Karawang menggunaka sistem 3(tiga) shift, yaitu :

  1. Opening : 06.00- 14.00
  2. Closing : 14.00-22.00
  3. Night : 22.00-06.00, berlaku haya pada weekend saja

Pembagian shift

  • Manager on duty yaitu shift opening
  • Cashier leader, operational leader, dan production leader yaitu shift opening dan closing
  • Crew dan front liner yaitu shift opening, closing, dan night saat weekend
  • Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia

Berdasarkan struktur organisasi J.CO Donuts & Coffe Karawang diatas, terdapat 6 departemen yang terbagi berdasarkan fungsi yang dimiliki. Berikut adalah wewenang dan tanggung jawab (job description) dari masing-masing jabatan dari struktur organisasi J.CO Donuts & Coffee Karawang:

  1. Manager On Duty
    • Bertanggung jawab atas segala permasalahan yang terjadi di franchise dan melaporkan ke bagian pusat
    • Memimpin rapat setiap pulang kerja untuk memantau laporan yang terjadi setiap hari
    • Memotivasi karyawan untuk lebih meningkatkan kinerjanya dan memberikan yang terbaik bagi customer
    • Melakukan improvisasi jika diperlukan untuk meningkatkan penjualan di masing-masing franchise
  2. Cashier Leader
    • Memeriksa laporan transaksi keuangan yang terjadi setiap hari
    • Memantau kerja para stafnya dan melaporkan pembukuan ke manajer di franchise
  3. Operational Leader
    • Memantau segala operational usaha di franchise, yang menyangkut sarana dan prasarana di franchise
  4. Production Manager
    • Mengatur segala permasalahan yang menyangkut produksi dalam donat
  5. Crew
    • Crew merupakan pelayan-pelayan yang bertugas dalam melayani pelanggan dan yang membantu keperluan pelanggan
  6. Frontliner
    • Frontliner bertugas dalam menawarkaN produk-produk dari JCO kepada pelanggan yang diluar secara gratis, dan menarik pelanggan dengan berkomunikasi dengan sopan
  • Aspek Keuangan

J.CO Donuts & Coffee Karawang pada tahun 2017 berencana akan membeli mesin baru yaitu alat membuat donat agar proses pembuatan bisa lebih cepat dengan harga Rp 75.000.000 yang memiliki umur ekonomis 5 tahun dan nilai residu Rp 5.000.000. diharapkan akan bisa menghemat biaya tunai sebesar Rp 25.000.000. Pajak 20% dan return yang diharapkan sebesar 40%.

Jawaban :

  • Langkah awal :

Penyusutan Mesin Baru pertahun

(75.000.000-5.000.0000)/5tahun = Rp 14.000.000

Investasi bersih = Rp 75.000.000

  • Langkah Kedua :
Penghematan tunai  Rp  25.000.000
Peny. Kendaraan  Rp (14.000.000)
Tambahan EBIT  Rp  11.000.000
Pajak 20%  Rp      (220.000)
Tambahan EAT  Rp  10.780.000
Tambahan penyusutan  Rp  14.000.000
Tambahan cashflow  Rp  24.780.000
  • Langkah Ketiga :
PV dari tambahan cashflow tahun 1-5 = Rp 24.780.000 x 3,127 =  Rp 77.487.060
PV dari nilai residu tahun 5 = Rp 25.000.000 x 0,437 =  Rp 10.925.000
Total PV Cashflow =  Rp 88.412.060
Investasi bersih =  Rp 75.000.000
NPV =  Rp 13.412.060

Dari perhitungan tersebut ternyata menghasilkan NPV positif sebesar

RP 13.412.060, sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelian mesin baru tersebut adalah layak.

 

  • Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik
  1. Aspek Ekonomi

Hambatan-hambatan didalam aspek ekonomi, yaitu :

  1. Kebijakan Bisnis dari Pemerintah

“Pada permendag no 07/M-DAG/PER/2/2013 tentang pengembangan kemitraan dalam waralaba, jenis usaha jasa makanan dan minuman berisikan peraturan untuk membatasi jumlah gerai sebanyak 250 unit.”

Berdasarkan keputusan mentri tersebut menimbulkan

  • Hambatan yaitu: membatasi jco untuk membuka gerai lebih banyak dibanyak kota yang lain
  • Solusi : Lapor kepada BEI selaku regulator pasar modal dan meminta perlindungan

Dan setiap tahun indonesia mengalami inflasi. Berdasarkan data dari website Badan Pusat Statistik, inflasi tahun 2010, 2011, dan 2012 adalah 6,96%, 3,79% dan 4,3%. Kenaikan harga bahan-bahan produksi ini merupakan ancaman terhadap JCO karena akan mempengaruhi besarnya biaya produksi yang akan menentukan besarnya laba

Berdasarkan keputusan mentri tersebut menimbulkan

  • Hambatan yaitu: mempengaruhi besarnya biaya produksi yang akan menentukan besarnya laba
  • Solusi : Menaikkan harga produknya, namun rentang waktu kenaikan harga diatur sedemikian rupa sehingga tidak menjadikan perubahan itu menjadi pengganggu image JCO dalam persaingan harga dengan kompetitor
  1. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk yang terjadi memunculkan sumber daya manusia yang baru dan dapat menjadi tenaga kerja bagi Franchise J.C.O. Namun tidak semua angkatan kerja yang tersedia dapat memenuhi kualifikasi untuk menjadi tenaga kerja di Franchise J.C.O.

  • Hambatan : Banyak nya tenaga kerja yang kurang terampil dapat menyebabkan terjadi kesalahan sehingga merugikan perusahaan
  • Solusi : Melakukan seleksi tenaga kerja dengan baik agar di dapat tenaga kerja yang ahli dan sesuai dibidangnya
  1. Pendapatan Nasional dan Pendapatan Perkapita

Pendapatan nasional merupakan keseluruhan pendapatan yang dimiliki dan diperoleh dari suatu negara. Sedangkan Pendapatan perkapita merupakan keseluruhan pendapatan yang dimiliki dan diperoleh dari suatu penduduk di dalam suatu daerah.

  • Hambatan : Daya beli masyarakat yang mulai melemah dikarenakan harga kebutuhan pokok yang semakin meningkat, selain itu kebijakan UMR yang lumayan besar yang memberatkan perusahaan dan emiten
  • Solusi : Menetapkan UMR yang tidak memberatkan perusahaan dalam menetapkan pemberian gaji karyawan, serta pemerintah harus mengatur kembali harga kebutuhan pokok agar sesuai dengan pendapatan yang diterima masyarakat agar tidak membebankan kepada masyarakat dan masih bisa untuk membeli hal lain diluar kebutuhan pokok
  1. Investasi dari Pihak Lain

Perusahaan J.C.O melakukan kerasama dengan banyak prusahaan yang ada baik didalam negeri maupun luar negeri. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan investasi dalam bentuk apapun dari pihak lain.

  • Hambatan : tidak semua investor mau memberikan investasinya kepada J.CO
  • Solusi : tidak terlalu mengandalkan investasi dari pihak lain
  1. Pertumbuhan Industri

Dengan adanya J.CO Donuts & Coffee di karawang, di harapkan tumbuh industry lain baik yang sejenis atau industry pendukung lainnya. seperti industry bahan baku maupun industry lainnya sebagai dampak positif adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Namun dengan tingkat pertumbuhan industri yang begitu pesat serta munculnya industri baru yang sejenis menjadikan timbulnya pesaing bagi J.CO Donuts & Coffee . Berdasarkan hal ini menimbulkan,

  • Hambatan yaitu: Bertambahnya jumlah pesaing didalam usaha ini
  • Solusi : Meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih baik dan melakukan inovasi varian rasa baru terhadap produk donut yang dikeluarkan oleh J.CO Donuts & Coffee
  1. Kurs Valuta Asing
  • Hambatan : Nilai tukar rupiah yang makin melemah terhadap mata uang asing mengakibatkan harga bahan baku yang diimpor menjadi meningkat.
  • Solusi : mencari alternative pembelian bahan baku dari dalam negeri saja, namun apabila harga didalam negeri juga terpengaruh misal karena adanya inflasi maka perusahaan akan menaikkan harga jual produk agar tidak merugi
  1. Kredit Perbankan
  • Hambatan : Tingkat suku bunga permodalan yang lumayan besar sehingga membebankan kepada perusahaan
  • Solusi : tidak terlalu tergantung dengan kredit bank dalam hal keuangan, tetapi mencoba meningkatkan penjualan sehingga laba yang diterima juga meningkat
  1. Anggaran Pemerintah
  • Hambatan : Pemerintah setempat menetapkan tenaga kerja setempat yang harus dipekerjakan terlebih dahulu
  • Solusi : karena tidak semua tenaga kerja setempat memiliki keterampilan, maka dilakukan adanya pelatihan tenaga kerja siap pakai
  1. Penganggaran Pemerintah
  • Hambatan : tidak meratanya pembangunan Infrastruktur jalan yang ada di karawang terlebih lagi di desa-desa, sehingga meyebabkan akses jalan untuk mecapai J.CO Donuts & Coffee kurang baik sehingga berdampak pada tidak jadinya pembeli untuk datang ke J.CO Donuts & Coffee yang letaknya dikota
  • Solusi : Pemerataan pembangunan infrastruktur jalan di setiap desa dikarawang
  1. Perdagangan Luar Negeri
  • Hambatan : Masuknya produk dari luar negeri yang semakin bervarian menimbulkan peminat terhadap J.CO Donuts & Coffee mulai berkurang
  • Solusi : memunculkan produk dengan ciri khas yang berbeda dari produk lain, sehingga memiliki keunikan tersendiri dan tetap diingat oleh konsumen.
  1. Neraca Pembayaran
  • Hambatan : seiring dengan bertambahnya utang negara melalui pinjaman kepada pihak asing, maka pemerintah mengoptimalkan pendapatan negara untuk melunasinya salah satunya dari pajak
  • Solusi : Membayar pajak secara tepat waktu karena membayar pajak merupakan peranan penting dalam penerimaan negara, sehingga bisa membantu dalam hal pendapatan negara.
  1. Aspek Sosial
  2. Interaksi Sosial

Interaksi sosial merupakan suatu hubungan antara masyarakat dengan perusahaan dimana perusahaan atau organisasi sebagai lembaga sosial. J.CO Donuts & Coffee hadir dengan nuansa dan tempat yang nyaman untuk didatangi banyak orang bersama siapapun dan kapanpun. Saat pulang kantor atau bahkan saat pulang sekolah.

  • Hambatan : Beberapa masyarakat masih ada yang berfikir bahwa J.CO adalah tempat ngumpulnya remaja-remaja untuk sekedar nongkrong dan hura-hura
  • Solusi : melakukan interaksi sosial kepada masyarakat bahwa J.CO hadir dengan tempat yang nyaman dan produk dijual dengan harga yang terjangkau, sehingga anak sekolah pun bisa membelinya karena harga yang terjangkau dan bukan dalam artian hura-hura.
  1. Perubahan Kondisi Sosial yang Kompleks

Perubahan sosial merupakan kondisi struktur sosial yang terdiri dari masyarakat dan lingkungan sekitar didalam suatu daerah tertentu.

  • Hambatan : karena J.CO hadir dengan tempat yang nyaman dan sesuai dengan semua umur, maka tidak jarang para siswa sekolah saat pulang sekolah langsung mampir untuk sekedar menikmati donat dan duduk-duduk santai bareng temen-temen, hal ini merupakan perubahan sosial, karena yang biasanya langsung pulang kerumah saat pulang sekolah menjadi tidak lagi
  • Solusi : misalnya, membuat peraturan dilarang masuk bagi siswa yang masih berpakaian seragam sekolah.
  1. Perubahan Dalam Mayarakat Pluralistics
  • Hambatan :
  • Solusi :
  1. Aspek Politik

Perkembangan situasi politik Indonesia belakangan ini, terutama sejak Orde Reformasi secara langsung maupun tidak langsung turut mempengaruhi dinamika bisnis perposan domestik Indonesia

  1. Isu strategis
  • Hambatan : Donat merupakan makanan lembut dengan varian rasa atau toping yang beraneka ragam. Namun untuk sebagian customer yang tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi manis, makanan ini merupakan makanan yang perlu dihindari
  • Solusi : yang dapat dilakukan dari pihak J.CO Donuts & Coffe adalah dengan memunculkan donut yang menggunakan gula rendah kalori misalnya, agar semua customer dapat mengkonsumsinya.
  1. Penyelengaraan Pemerintahan
  • Hambatan : Sistem pemerintahan indonesia yang demokratis menyebabkan izin usaha yang mudah sehingga banyak bermuculan usaha-usaha baru yang mengakibatkan persaingan perdagangan semakin ketat
  • Solusi : selain memuculkan produk baru, bisa juga dengan melakukan promosi seperti adanya diskon pembelian beli 1 lusin dapat gratis setengah lusin dan bentuk promosi lainnya
  1. Kerjasama Pemerintah
  • Hambatan : Ditahun ini, pemerintah menetapkan kebijakan baik dalam sistem perdagangan di kawasan ASEAN yaitu sistem perdagangan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Hal tersebut mengakibatkan kebebasan perdagangan dari ataupun ke luar negeri sehingga CO Donuts & Coffee ini akan memiliki pesaing, bukan hanya dalam negiri tetapi juga pesaing dari luar negeri.
  • Solusi : Menyikapi kejadian tersebut, kami berpendapat bahwa CO Donuts & Coffee harus senantiasa berinovasi terhadap produk-produk yang ditawarkannya. Hal tersebut perlu dilakukan agar J.CO Donuts & Coffee dapat bertahan dan bersaing dengan produk dari perusahaan lainnya serta mampu berkembang menjadi lebih baik lagi.

 

  • Aspek Hukum dan Lingkungan Hidup
  1. Aspek Hukum

        J.CO Donuts & Coffee merupakan sebuah usaha yang berbentuk PT atau Perseroan Terbatas

  1. Aspek Lingkungan

Hambatan dan Solusi:

  1. Aspek Lingkungan Industri
  • Ancaman Masuk Pendatang Baru

Masuknya sejumlah perusahaan sebagai pendatang baru didalam industri ini menimbulkan persaingan yang ketat diantaranya, termasuk pada J.CO Donuts & Coffee. Untuk mengatasi hal ini, J.CO Donuts & Coffee melakukan peningkatan pelayanan terhadap pembeli, dan bisa juga memunculkan produk baru untu ditawarkan kepada konsumen.

  • Persaingan Sesama Perusahaan didalam Industrinya

Persaingan perusahaan dengan jenis yang sama didalam satu industry, dalam hal ini yaitu J.CO Donuts & Coffee dengan Dunkin Donuts, Mokko Donuts & Coffee dan lainnya. Solusi untuk mengatasi ini yatu dengan meningkatkan kreatifitas dalam hal varian rasa yaitu dengan memunculkan varian rasa baru yang berbeda dengan perusahaan lain,

  • Ancaman dari Produk Pengganti

Keberadaan produk pengganti dapat menjadi ancaman bagi suatu perusahaan jika produk pengganti tersebut memiliki harga yang lebih murah namun memiliki kualitas yang sama dengan produk perusahaan atau bahkan bisa lebih baik dan banyak diminati oleh customer.

J.CO donuts & Coffee memunculkan produk baru selain donut yaitu yoghurt, produk pengganti ini ditakutkan dapat menggeser produk utama yaitu donat, oleh karena itu dikemasan yoghurt tetap diberi label J.CO Donuts & Coffee.

  • Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Konsumen Produk J.CO memiliki pilihan yang begitu beragam tentang varian rasa yang ditawarkan oleh J.CO Donuts & Coffee tentunya dengan varian harga yang berbeda pula. Akan tetapi harga yang ditawarkan masih sangat terjangkau oleh konsumen sehingga konsumen tidak perlu hawatir dalam hal ini, dan produk J.CO ini ditetapkan dengan harga pas sehingga tidak berlaku sistem tawar-menawar. Namun untuk tetap meningkatkan penjualan bisa dilakukan adanya diskon atau promosi.

  • Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Bahan Baku dalam pembuatan J.CO Donuts & Coffee ini tentunya langsung dari pemasok yang sudah terpercaya dan dengan kualitas bahan baku yang bagus serta harga yang terjangkau.

  • Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya

Perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pendiri atau pemegang saham, tetapi masyarakat dan stakeholder lainnya. Oleh karena itu J.CO Donuts & Coffee tidak bisa berdiri sendiri, dan melakukan kerjasama dengan  Dinas Penindustrian dan Perdagangan Kota Karawang untuk mendukung usahanya dan melakukan kegiatan sosial untuk menumbuhkan citra yang baik sehingga menarik peminat yang lebih banyak lagi,

  1. Aspek Lingkungan Hidup

Aspek hukum AMDAL (Analisa Dampak Lingkungan Hidup)

Peraturan pemerintah tentang AMDAL secara jelas menegakan bahwa AMDAL adalah salah satu syarat perijinan suatu usaha, dimana para pengambil keputusan wajib mempertimbangkan hasil studi AMDAL sebelum memberikan ijin usaha kepada pemilik usaha.

J.CO Donuts & Coffee adalah usaha yang terletak di Lantai Dasar Mall Karawang Central Plaza. Mall KCP ini terletak pusat kota dan dekat dengan lalu lintas kendaraan serta kawasan yang terbilang ramai. Berada di lokasi yang strategis karena dekat dengan pintu masuk Mall KCP, jadi saat pengunjung mall keluar atau masuk akan melihat Toko J.CO Donuts & Coffee ini.

Limbah yang dihasilkan dari produksi donat, maupun produk lainnya dibuang pada tempat yang seharusnya, dan disediakan juga saluran pipa pembuangan khusus untuk ini.

BAB V

KESIMPULAN dan SARAN 

  • Kesimpulan

            Dari hasil analisa studi kelayakan bisni yang telah dilakuka pada J.CO Donuts & Coffee Karawang adalah, dapat dibuat kesimpulan seperti dibawah ini :

  1. Dari aspek sosial menjadikan masyarakat menjadi lebih konsumtif dengan adanya J.CO Donuts & Coffee di Karawang ini
  2. Dari aspek keuangan, J.CO Donuts & Coffee Karawang merupakan usaha yang layak terlihat dari NPV yang dihasilkannya
  3. Dari aspek ekonomi J.CO Donuts & Coffee Karawang merupakan sumber lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitar lokasi usaha
  • Saran

Solusi yang dilakukan J.CO Donuts & Coffee Karawang yaitu :

  1. Menjaga kestabilan harga produk yang ditawarkan di J.CO, Karena hal ini berhubungan dengan sifat konsumtif konsumen yang akan mempengaruhi pengeluaran masyarakat karawang.

DAFTAR PUSTAKA

 

http://shartikapurnamadewi.blogspot.com/2013/01/analisis-marketing-strategy-jco-donuts.html

http://citrayoga.blogspot.com/2012/04/temog.html

https://evapratiwi63.wordpress.com/2015/05/28/perusahaan-multinational-corporation-pt-j-co-donuts/

http://gitaolivia11.blogspot.com/2013/11/tugas-2-pengantar-bisnis.html

http://shifaliengling.blogspot.co.id/2015/04/strategi-pemasaran-jco-4p.html

http://www.analisausaha.net/analisa-usaha-donat/

http://www.qamaruddinshadie.com/2013/01/analisis-kelayakan-bisnis-aspek-ekonomi.html

 

Aku menunggu dengan sabar meskipun waktu bergerak lambat. begitu banyak yang harus aku katakan, begitu banyaknya tuk lepaskan bebanku. Aku miliki sebuah kekosongan dan aku ingin kau tahu itu. Jadi renungkan dan terima itu. -make it to me

View on Path

But I never meant to hurt you, I know it’s time that I learnt to! Treat the people I love like I wanna be loved, This is a lesson learnt. And I feel so bad about it… Cause now I’m the one that’s hurting.. #eemmmkitu😞

View on Path